LAPORAN
SISTEM STARTER
Di Susun Oleh:
SELTUS SALIS
(14 611 067)
JURUSAN
TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN MESIN
POLITEKNIK
NEGERI
SAMARINDA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Laporan ini merupakan salah satu tugas disusun untuk memenuhi tugas praktek “Kelistrikan Body”. Dalam laporan ini penulis membahas mengenai motor stater dan Alternator yang di dalamnya berisi pembahasan tentang pengertian, prinsip kerja, Komponen dan lain lain. Dalam pembuatan Laporan ini, penulis menyadari adanya berbagai kekurangan, baik dalam isi materi maupun penyusunan kalimat. Namun demikian, perbaikan merupakan hal yang berlanjut sehingga kritik dan saran untuk penyempurnaan Laporan ini sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membaca dan mempelajari laporan ini.
Samarinda,
21 oktober 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu mesin tidak dapat mulai
hidup (start) dengan sendirinya, maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari
luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu untuk menghidupkan.
Hal itulah yang menyebabkan
keharusan adanya sisten starter pada kendaraaa, mobil pada umumnya menggunakan
motor listrik yang digabungkan dengan magnetic switch yang memindahkan gigi
pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan ke padabagian luar dari fly
wheel, sehingga ring gear berputar ( dan juga poros engkol ).
Pada jaman dulu sebelu motor
starter ditemukan untuk menghidupkan kendaraan dibutuhkan tenaga dari seseorang
untuk memutar poros engkol, selain itu ada juga motor starter yang meggunakan
energy listrik namun masih sangat kuno,seiring perkembangan jaman kini telah
bayak ditemukan motor starter yang lebih modern dan tentunya lebih baik.
Motor starter harus dapat
menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecilyang tersedia pada baterai.
Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motor starter harus sekecil
mungkin. Untuk itulah , motor serie DC (arus searah) umumnya yang dipergunakan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan motor starter dan
alternator?
2.
Apa fungsi dari motor Starter dan alternator?
3.
Bagaimana prinsip kerja motor starter dan
alternator?
4.
Komponen-Komponen apa saja yang terdapat pada motor
starter dan alternator.
C. Tujuan
1. Mengetahui motor starter dan alternator
2. Mengetahui fungsi dari motor starter dan alternator
3. Mengetahui prinsip kerja motor starter dan alternator
4. Mengetahui komponen-komponen yang terdapat pada motor
starter dan alternator
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Motor
Starter
Motor
starter adalah alah satu komponen
kendaraan yang berfungsi untuk memutar mesin pertama kali.
Sistem starter atau motor starter adalah
bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi engine
agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine
mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan
sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar. Atau dengan kata
lain motor starter juga merubah energy listrik menjadi energy gerak untuk memutar
crankshaft mesin atau poros mesin melalui
fly wheel atau roda gila.
2. Alternator
Alternator
adalah Alternator adalah peralatan elektromekanis yang
mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Pada
prinsipnya, generator listrik arus bolak-balik disebut dengan
alternator, tetapi pengertian yang berlaku umum adalah generator listrik pada
mesin kendaraan.
B.
Fungsi
1.
Motor Starter
Fungsi
Motor Starter - Pada saat suatu mobil dalam kondisi mati, maka perlu adanya
tenaga dari luar untuk memutar poros engkol pertama kali, putaran poros engkol
ini dibutuhkan mesin untuk memulai siklus kerjanya atau dalam artian
"mesin tersebut hidup". Ada banya cara yang digunakan untuk memutar
poros engkol tersebut, diantaranya dengan cara mendorong kendaraan, meng
engkol, meng-slah (pada sepeda motor) dan menggunakan motor listrik pada sepeda
motor dan mobil. Dari cara-cara tersebut, paling banyak digunakan pada saat ini
adalah dengan menggunakan motor listrik atau yang biasa kita sebut motor
starter, dengan cara ini diharapkan proses dalam menghidupkan mesin dapat lebih
efektif dan efisien. Motor starter ini menerima energi listrik dari baterai (aki), yang kemudian dirubah menjadi tenaga mekanik
gerak, yang digunakan untuk memutar poros engkol melalui fly whell (roda gila).
Berlanjut ke inti pembahasan kita yakni, fungsi dari motor starter. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa fungsi daripada motor starter pada sistem starter adalah :
Berlanjut ke inti pembahasan kita yakni, fungsi dari motor starter. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa fungsi daripada motor starter pada sistem starter adalah :
Untuk merubah energi listrik dari baterai
(aki) menjadi energi gerak (mekanik) yang akan digunakan untuk memutar fly
wheel pertama kali yang dibutuhkan mesin tersebut untuk hidup atau melakukan
siklus kerjanya.
Setalah mesin (engine) hidup maka tidak dibutuhkan lagi yang
namanya motor starter untuk memutar fly wheel, karena pada saat mesin hidup,
mesin sudah dapat menghasilkan usaha dalam siklus kerjanya, sehingga dapat
berputar sendiri tanpa bantuan dari tenaga luar.
Saat ini, kita mengenal dua tipe dari motor starter, yakni motor starter tipe reduksi dan motor starter tipe konvensional. Berikut
ini kontruksi dari kedua tipe motor starter.
v
Motor starter tipe Reduksi
Istilah reduksi pada motor
starter berarti mengurangi atau menurunkan. Yang diturunkan adalah putaran
motor starter. Jadi motor starter jenis reduksi merupakan motor starter yang putaran armaturenya direduksi
atau diturunkan dengan sistem penurun putaran berupa roda gigi. Penurunan
putaran motor starter ini berefek pada naiknya
tenaga putar atau torsi motor tersebut. Beberapa bentuk motor starter tipe reduksi
yang banyak dijumpai diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
Bagian-bagian dari motor starter tipe reduksi diperlihatkan dengan jelas pada gambar di bawah (
konstruksi motor starter tipe reduksi ). Bagian-bagian utama dari motor starter ini adalah solenoid armature
kumparan medan kopling starter gigi reduksi gigi pinion tuas
penggerak komutator dan rumah starter
v
motor
starter tipe konvensional
Pada motor starter tipe konvensional, gigi pinion terletak
satu poros dengan armatur dan berputar sehingga berputar pada kecepatan yang sama. Tuas penggerak (shift fork) dikaitkan dengan plunyer
magnetic switch yang mendorong gigi pinion dan menyebabkan berkaitan dengan
ring gear flywheel.
Perbedaan motor starter
tipe reduksi dan motor starter tipe
konvensional
Motor
Starter Konvensional dengan Motor Starter Reduksi memiliki perbedaan utama,
diantaranya yaitu :
· Motor Starter Konvensional memiliki
letak Armature yang sejajar dengan Pinion Gear. Sehingga sangat menguntungkan
bagi kendaraan yang memerluan kecepatan akselerasi. Berbeda dengan reduksi yang
putaran dari Armature nya harus direduksi kembali oleh Idle Gear sehingga
memperlambat putaran.
· Motor Starter Konvensional memiliki
putaran yang cepat, karena putaran dari Armature langsung diterima oleh Pinion
Gear sehingga motor starter jenis ini sangat cocok untuk kendaraan ringan.
Sedangkan Motor Starter Reduksi memoliki putaran yang lambat, karena putaran
dari Armature direduksi kembali oleh Idle Gear, sehingga tidak langsung
diterima Pinion Gear dan menyebabkan momen puntir yang besar, sehingga motor
starter jenis ini sangat cocok untuk kendaraan pengangkut.
· Dari segi letak komponen pun berbeda,
Motor Starter Jenis Konvensional memiliki Starter Clutch yang seporos dengan
armature sehingga putaran dari armature dapat diterima secara langsung oleh
pinion gear. Sedangkan letak Starter Clutch dari Motor Starter Reduksi memiliki
poros yang sejajar dengan Magnetic Switch (solenoid).
· Karena letak Clutch yang seporos dengan
armature, maka dorongan dari Plunger tidak langsung diterima oleh Starter
Clutch. Sehingga, dorongan dari plunger untuk menggerakan Stater clutch
diperlukan komponen yang bernama Driver Lever (tuas penggerak). Untuk motor
jenis reduksi sendiri, mempunyai perbedaan dalam hal ini, karena letak Starter
Clutch yang seporos dengan Magnetic Switch, maka posisi plunger pun langsung bisa
mendorong Starter Clutch ke arah perkaitan Pinion Gear dengan Ring Gear
sehingga putaran dari Idle Gear diteruskan ke Ring Gear melalui Pinion Gear
secara langsung melalui dorongan plunger.
2.
Alternator
Alternator berfungsi
untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari
mesin tenaga listrik, menghasilkan arus bolak-balik, alternator memsuplai kebutuhan listrik pada mobil sewaktu mesin hidup. Tetapi apabila jumlah pemakaian listrik lebih besar daripada yang dihasilkan alternator, maka baterai lkut memikul beban kelistrikan tersebut.
mesin tenaga listrik, menghasilkan arus bolak-balik, alternator memsuplai kebutuhan listrik pada mobil sewaktu mesin hidup. Tetapi apabila jumlah pemakaian listrik lebih besar daripada yang dihasilkan alternator, maka baterai lkut memikul beban kelistrikan tersebut.
C.
Prinsip Kerja
1.
Prinsip Kerja Motor Starter
v Motor
starter tipe Reduksi
Pada saat kunci
kontak ON
Dengan memutar kunci
kontak pada posisi start, arus akan mengalir melalui kumparan penahan dan
bersamaan dengan ini pula juga mengalir ke kumparan penarik dan kumparan medan,
kumparan anker, massa. Pada saat ini kumparan penarik dan kumparan medan
menghasilkan gaya magnet dengan arah yang sama.
gigi pinion berkaitan
penuh
Bila saklar
magnet dan sekrup ulir memanjang telah mendorong gigi pinion sehingga terjadi
perkaitan penuh dengan roda , plat kontak akan berhubungan dengan plunyer dan
menghubungkan singkat antara terminal 30 dan terminal C dengan demikian arus
besar akan mengalir dari baterai kemotor stater sehingga motor stater akan
berputar dan menghasilkan torsi yang besar. Pada waktu yang bersamaan tegangan
pada ujung ujung kumparan penarik mendapatkan potensial yang sama sehingga
kumparan tersebut tidak dialiri arus . Plunyer dipertahankan pada posisi
menempel ke kontak utama oleh gaya magnet pada kumparan penahan
selama motor
hidup.
Apabila motor stater
sudah hidup, anker akan diputarkan oleh roda gaya sehingga kopling stater akan
berputar bebas dan mencegah anker berputar pada kecepatan tinggi di luar batas
(over running)
Pada saat saklar
stater OFF
Dengan memutar saklar
stater pada posisi off, arus yang mengalir ke kumparan penahan akan terputus
sehingga plunyer akan kembali ke posisi semula, akibat dari dorongan pegas
(plunyer spring) . Denga demikian kontak utama akan terbuka dari arus yang
mengalir ke kumparan medan akan terputus dan anker akan berhenti berputar.
Berhentinya anker ini dibantu oleh dengan pengaruh pengereman dari
gesekan pada sikat (brush) dan komutator.
v
motor
starter tipe konvensional
1.
Pada saat kunci kontak pada posisi ST (starter)
Apabila starter switch diputar ke posisi ST
(atau pada saat start), maka arus dari baterai mengalir melalui kunci kontak kemudian ke
hold in coil kemudian ke massa dan dilain pihak arus juga mengalir ke pull in
coil, field coil dan ke massa melalui armature. Pada saat in hold dan pull in
coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang
mengalir pada kedua kumparan tersebut sama. Seperti pada gambar diatas. Maka
pada kedua kumparan hold in coil dan pull in coil terjadi kemagnetan.
Dari kejadian ini kontak plate (plunger)
akan bergerak kea rah menutup main switch, sehingga drive lever bergerak menggeser
starter clutch ke arah posisi berkaitan dengan ring gear pada roda gila (fly wheel). Untuk lebih jelas lagi kurang lebih aliran
arusnya adalah sebagai berikut:
Baterai → kunci kontak → terminal 50 → hold
in coil → massa
Baterai → kunci kontak → terminal 50 → pull
in coil → field coil → brush positif → armature → brush negatif → massa
Oleh karena arus yang mengalir ke field coil
pada saat itu, relative kecil (belum besar) maka armature berputar lambat dan
memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear menjadi lembut. Pada keadaan ini
kontak plate belum menutup main switch (terminal 30 dan terminal C belum
berhubungan).
2.
Pada
saat Pinion Gear Berkaitan Penuh dengan Ring Gear
Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak plate
akan mulai menutup main switch, lihat gambar diatas, pada saat ini arus akan
mengalir sebagai berikut:
Baterai → kunci kontak → terminal 50 → hold in coil → massa Baterai→terminal 30→main switch→terminal c→field coil→armature→massa
Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka arus dari pull in coil tidak dapat mengalir (karena tidak adanya beda potensial), akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field coil→armature→massa melalui main switch. Akibatnya starter dapat menghasilkan momen putar yang besar yang digunakan memutarkan ring gear. Bilaman mesin sudah mulai hidup, ring gear akan memutarkan armature melalui pinion. Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling sarter akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan.
Baterai → kunci kontak → terminal 50 → hold in coil → massa Baterai→terminal 30→main switch→terminal c→field coil→armature→massa
Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka arus dari pull in coil tidak dapat mengalir (karena tidak adanya beda potensial), akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field coil→armature→massa melalui main switch. Akibatnya starter dapat menghasilkan momen putar yang besar yang digunakan memutarkan ring gear. Bilaman mesin sudah mulai hidup, ring gear akan memutarkan armature melalui pinion. Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling sarter akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan.
3. Pada saat Kunci Kontak Kembali ke Posisi On
(mesin sudah hidup)
Sesudah
mesin hidup, dan kunci kontak kembali ke posisi ON, serta main switch dalam
keadaan belum membuka (belum bebas dari kontak plate). Maka aliran arusnya
sebagai berikut:
Baterai→terminal
30→main switch→terminal C→Field coil→armature→massa
Oleh
karena kunci kontak kembali On (bukan pada posisi Start), maka pull in coil dan
hold in coil tidak mendapat arus dari teminal 50 melainkan dari teminal
C.Sehingga aliran arusnya akan menjadi:
Baterai→terminal
30→main switch→terminal C→Pull in coil→Hold in coil→massa
Karena
arus pull in coil berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga
berlawanan, sehingga kedua-duanya saling menghapuskan dan tidak terjadi
kemagnetan, hal ini akan mengakibatkan kekuatan return spring dapat
mengembalikan kontak plate ke posisi semula.Dengan demikian drive lever menarik
sarter clutch dan pinion gear terlepas dari perkaitan.
D. Komponen-Komponen yang terdapat pada motor starter dan alternator
1. Komponen-Komponen yang terdapat pada
motor starter
Motor starter adalah suatu komponen
dalam sistem starter mobil yang berfungsi untuk mengubah energi listrik dari
baterai (aki) menjadi energi gerak (mekanik) putar yang akan digunakan untuk
memutar fly wheel pertama kali, yang dibutuhkan mesin tersebut untuk hidup atau
melakukan siklus kerjanya. Berikut ini komponen komponen dari motor starter :
1.
Solenoid/Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Sakelar
magnet (magnetic switch) atau disebut juga dengan solenoid ini digunakan untuk
menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari ring gear flywheel, sekaligus
mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui teminal
utama (terminal 30 dan C). Di dalam saklar magnet terdapat dua kumparan, yaitu:
a. Pull In Coil merupakan suatu kumparan yang apabila dialiri arus listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk mendorong plunyer sehingga gear pinion berhubungan dengan fly wheel.
a. Pull In Coil merupakan suatu kumparan yang apabila dialiri arus listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk mendorong plunyer sehingga gear pinion berhubungan dengan fly wheel.
b.
Hold In Coil merupakan suatu kumparan yang bila dialiri arus listrik
menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk menahan plunyer sehingga
mempertahankan gear pinion dengan fly wheel tetap berkaitan.
2.
Armature (Rotor) dan Shaft (Poros)
Armature
terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot,
poros, komutator serta kumparan armature. Armatur berfungsi untuk mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik (gerak), dalam bentuk gerak putar.
Armatur terkadang juga disebut dengan angker.
3.
Yoke dan Pole Core
Yoke dibuat dari logam yang
berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan
sekrup. Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan
magnet yang ditimbulkan oleh field coil.
4.
Field Coil (Kumparan Medan)
Kumparan medan atau yang biasa
disebut dengan field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat
memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil ini
berfungsi untuk membangkit medan magnet.
5.
Brush (Sikat) dan Brush Holder (Pemegang Sikat)
Brush
atau sikat terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan atau
menyalurkan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa
melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan
menjadi dua:
a.
Dua buah brush disebut dengan brush positif yang digunakan untuk
menghubungkan arus dari field coil ke armatur dan brush.
b.
Dua buah brush lainnya disebut dengan brush negatif yang digunakan
untuk menghubungkan arus dari armatur ke massa.
6.
Armature Brake
Armature
brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari
perkaitan dengan ring gear pada roda gila (fly wheel).
7.
Drive Lever/Shift Fork (Tuas Penggerak)
Drive lever meneruskan gerakan dari
plunyer solenoid untuk menggerakkan roda gigi pinion. Drive lever berfungsi
untuk mendorong/menghubungkan pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan ring
gear pada fly wheel, serta melepas perkaitan pinion gear dengan ring gear pada fly
wheel.
8.
Kopling Starter/Starter Clutch (Overrunning Clutch)
Kopling
starter berfungsi untuk meneruskan momen putar armatur shaft kepada fly wheel
melalui roda gigi pinion, sehingga fly wheel dapat ikut berputar. Kopling
starter juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil (mengecah kerusakan
starter) bilamana putaran mesin yang tinggi cenderung memutarkan balik pinion
gear. Kopling starter akan melepaskan dengan sendirinya bila putaran fly wheel
(putaran mesin) lebih besar daripada putaran gear pinion (putaran starter).
9. Gigi Pinion dan Helical Spline
Gigi
pinion dan ring gear meneruskan daya putar starter ke mesin. helical spline
mengubah daya putar dai motor ke tuas pinion dan menyebabkan perkaiatan dan
pelepasan gigi pinion dengan ring gear lebih lembut.
10. Reduction Gear (*Tipe Reduksi)
Reduction
gear berfungsi meneruskan daya putar motor ke gigi pinion dan meningkatkan
torsi/momen putar dengan mengurangi putaran motor. Daya yang dihasilkan berasio
1/3 sampai 1/4. Reduction gear biasanya dilengkapi dengan built-in overrunning
clutch (kopling starter yang menjadi kesatuan unit). Reduction gear terdiri
dari tiga gigi, yaitu drive gear, idle gear, dan clutch gear.
11. Planetari Gear (*Tipe Planetari)
Unit
planetari gear pada motor starter tipe planetari berfungsi sebagai gigi
pengreduksi, di mana meneruskan daya putaran dari armatur ke ring gear untuk
memutarkan engkol mesin. Planetari gear juga berfungsi mereduksi putaran
starter untuk meningkatkan momen putar/torsi.
2. Komponen-Komponen yang terdapat pada Alternator
Alternator berfungsi untuk mengubah energi
mekanis yang didapatkan dari
mesin tenaga listrik, menghasilkan arus bolak-balik, alternator memsuplai kebutuhan listrik pada mobil sewaktu mesin hidup. Tetapi apabila jumlah pemakaian listrik lebih besar daripada yang dihasilkan alternator, maka baterai lkut memikul beban kelistrikan tersebut.
mesin tenaga listrik, menghasilkan arus bolak-balik, alternator memsuplai kebutuhan listrik pada mobil sewaktu mesin hidup. Tetapi apabila jumlah pemakaian listrik lebih besar daripada yang dihasilkan alternator, maka baterai lkut memikul beban kelistrikan tersebut.
Komponen-komponen Alternator :
a)
Pully
b)
Fan
c)
Spicer (Busing)
d)
Housing (Depan & Belakang )
e)
Rotor
f)
Stator
g)
Rectifier
h)
Rumah Sikat
1.
Pully
Pully
berfungsi meneruskan putaran mesin ke alternator
Membuat perbandingan putaran antara putaran mesin dan alternator.
Membuat perbandingan putaran antara putaran mesin dan alternator.
2.
Fan
Fan berfungsi untuk
mendinginkan komponen-komponen yang berada di dalam alternator.
3.Spicer (Busing).
Berfungsi
untuk menahan kipas atau sebagai pembatas antara kipas dan body depan
alternator.
4.Housing Depan Dan Belakang (Rear end frame &
drive end fram )
Housing Depan
Dan Belakang (Rear end frame & drive end fram ) ini berfungsi untuk sebagai
kerangka luar yang memegang bagian-bagian dalam alternator, selain iotu juga
mempunyai saluran udara untuk meningkatkan efisiensi pendinginan.
5.Rotor
Rotor
berfungsi untuk membentuk magnet pada kuku-kuku rotor. Rotor merupakan bagian
yang berputar di dalam alternator, pada rotor terdapat
kumparan rotor (rotor coil) yang berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik kekumparan rotor.
kumparan rotor (rotor coil) yang berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik kekumparan rotor.
6.Stator
Stator
merupakan bagian dalam alternator yang diam berupa lilitan.dan terdiri atas 3 kumparan yang pada
salah satu ujung-ujunngnya dijadikan satu.pada
bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak-balik (AC) tiga phase.untuk membangkitkan tegangan bolak-balik
tiga pashe.
7.Rectifier
Rectifier berfungsi untuk
menyearahkan arus listrik.
Didalam alternator terdapat 2 buah rectifier, yaitu rectifier negative dan rectifier positif.
Rectifier positif ditandai dengan adannya terminal B pada alternator.
Terminal B pada alternator biasannya berupa baut yang dibuat lebih panjang dan atau lebih besar.
Didalam alternator terdapat 2 buah rectifier, yaitu rectifier negative dan rectifier positif.
Rectifier positif ditandai dengan adannya terminal B pada alternator.
Terminal B pada alternator biasannya berupa baut yang dibuat lebih panjang dan atau lebih besar.
8.Rumah Sikat
Sikat arang berfungsi mengalirkan arus ke
kumparan rotor melalui slip ring. Rumah sikat / Brush holder berfungsi sebagai
tempat sikat arang.
BAB II
HASIL
PRATIKUM DI LAB TEKNIK MESIN
1.
Sistem Starter
A.
Data awal:
1. Selonoid
Fuli and Coil
v
Menggunakan
Avo meter
Mengecek
menggunakan Avo Meter : Berhubungan dan nilai tahanannya =00,5 Ohm (Bagus)
v Menggunakan Battry
Mengecek menggunakan Battry : Plunger Tertarik (Bagus)
Hold in Coil
v
Menggunakan
Avo Meter
Mengecek
menggunakan Avo meter : Berhubungan dan nilai tahanannya = 01,9 Ohm (Bagus).
v
Menggunakan
Batrry
Mengecek
menggunakan Baterai : Motor tidak tertahan setelah terminal motor starter di
lepas (Rusak).
2. Motor Starter
v
Mengukur
menggunakan Avo meter
Mengecek
menggunakan Avo meter : Berhubungan dan nilai tahanan = 0,3 Ohm (Bagus)
v
Mengecek
Menggunakan Baterai
Mengecek
menggunakan Baterai : Motor starter berputar (Bagus)
B. Pembongkaran
1. Melepaskan Magnectic switch
2. Melepaskan kedua baut (seperti pada gambar)
kemudian pisahkan reduction Gear dari Motor Starter.
3. Untuk Membongkar reduction gear lepaskan
packing dan planetary gear.
4. Lepaskan Seal Rubber dan Plate
5. Lepaskan Shaft dan Lever
6. Lepaskan Snap ring dan
keluarkan pinion stop ring, kemudian lepaskan over-runing clutc berikut
internal gear.
7. Lepaskan bracket belakang dan brush holder
8. Melepaskan Armature Dari yoke
9. Melepaskan Brush holder dari bracket.
10. Melepaskan brush spring dan brush
Pemeriksaan
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan bahwa :
1. Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting dalam proses menghidupkan mesin kendaraan, berbagai komponen rangkaian dalam Motor Starter tersebut masing – masing memiliki kinerja yang saling berkaitan satu dengan komponen – komponen kendaraan.
2. Sistem starter berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bisa bekerja dengan cara memutar poros engkol untuk melakukan kompresi awal.
3. Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi :
Ø Kunci kontak (ignition switch)
Ø Fuse ( fusibel link )
Ø Kabel penghubung
Ø Baterai
Ø Motor Starter
B. Saran
Dari pembahasan dan simpulan diatas dapat dituiskan saran – saran sebagai berikut :
Dalam mempelajari Sistem Listrik Stater harus di pahami penuh, agar dapat mengertahui hal hal yang terkecil, jika apabila ada masalah dalam sistem starter dapat menyelesaikan dengan baik dan tepat
Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan bahwa :
1. Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting dalam proses menghidupkan mesin kendaraan, berbagai komponen rangkaian dalam Motor Starter tersebut masing – masing memiliki kinerja yang saling berkaitan satu dengan komponen – komponen kendaraan.
2. Sistem starter berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bisa bekerja dengan cara memutar poros engkol untuk melakukan kompresi awal.
3. Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi :
Ø Kunci kontak (ignition switch)
Ø Fuse ( fusibel link )
Ø Kabel penghubung
Ø Baterai
Ø Motor Starter
B. Saran
Dari pembahasan dan simpulan diatas dapat dituiskan saran – saran sebagai berikut :
Dalam mempelajari Sistem Listrik Stater harus di pahami penuh, agar dapat mengertahui hal hal yang terkecil, jika apabila ada masalah dalam sistem starter dapat menyelesaikan dengan baik dan tepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar