MAKALAH
DIFFERENTIAL
Di Susun Oleh:
SELTUS SALIS
14 611 067
JURUSAN
TEKNIK MESIN PROGRAM STUDI
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN MESIN
POLITEKNIK
NEGERI
SAMARINDA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Differential
atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada kendaraan roda
empat atau lebih yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros
roda . Sekedar untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal
dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah
yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu
gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol . Gerak
putar poros engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel.
Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan
memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan. Gardan akan meneruskan putaran
ini ke as roda dan as roda akan memutar roda, sheingga kendaraan dapat berjalan.
Jadi dapat Anda ingat kembali urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin
sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagian-bagian apa saja terdapat dalam
differential ?
2. Seperti apa konsep perakitan atau pemasangan
defferential ?
C.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulis makalah adalah mengetahui tentang
differential
1. Mengetahui tentang pengerian differential /
gardan
2. Mengetahui tantang komponen-komponen gardan
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1. Pengertian Differential
Gardan adalah
komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda
. Sekedar untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal dari
proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang
kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu gerak naik
turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol . Gerak putar poros
engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel.
2.2 Prinsip
Kerja Differential
Fungsi utama gardan adalah
membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat mobil sedang membelok.Hal itu
dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban
menjadi slip atau tergelincir. Untuk mempelajari cara kerja gardan berikut ini
, sebaiknya Anda baca terlebih dahulu postingan saya tentang mengenal gardan .
Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :
1. Pada saat
mobil berjalan lurus :
Pada
saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama
dalam kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan
roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel akan
diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear ,
dan ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar. Dengan
berputarnya differential case , maka pinion gear akan terbawa berputar bersama
dengan differential case karena antara differential case dan pinion gear
dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan
adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa side gear kanan
dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan
lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanaya membawa side
gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam kecepatan
putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka side gear
juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran
side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian
menggerakkan roda.
2. Pada
saaat mobil membelok
Pada saat
kendaraan membelok ke kiri tahanan roda kiri lebih besar dari pada roda kanan.
Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar
pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri, sehingga
putaran side gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran side gear
satunya adalah 2 kali putaran ring gear. Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran
rata-rata kedua roda gigi adalah sebanding dengan putaran ring gear.
2.3 Bagian
– Bagian Differential
Differential terdiri dari 2 bagian besar
yaitu:
1. Final Gear
Final gear yang
terdiri dari perkaitan antara drive pinion gear dengan ring gear, yang
fungsinya untuk memperbesar momen putar dan merubah arah putaran sebesar 90°.
2.3 gambar final
2. Differential
Gear
Differential gear
yang terdiri dari perkaitan antara roda gigi-roda gigi pinion gear dengan side
gear, yang berfungsi untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan saat
kendaraan membelok.
2.3 gambar differential gear
2.4
Komponen – Komponen differential
1. Bearing
Cap
Berfungsi sebegai
penutup Backleah dan adjusting
2. Backlash
/ inires Bearing
Berfungsi sebagai
tempat duduk bantalan bering
3. Adjusting
Berfungsi untuk mengatur jarak antara
drive pinion dan ring gear
4. Lock
Adjusting
Berfungsi pengunci
adjusting agar tidak bergerak
5. Plange
yoke
Komponen ini berfungsi untuk memindahkan
tenaga putar poros propeller ke Drive Pinion shaft
6. Oil
Shill Dan Shim
Komponen ini
berfungsi untuk mencegah agar oil yang berada di dalam Differential tidak keluar / bocor. Dan Shim berfungsi
Sebagai Perapat oil shill
7.
Side bearing
Berfungsi untuk
memperlancar/ memperlembut putaran
8.
Drive Pinion Shaft
Komponen ini
berfungsi sebagai poros berputar dan meneruskan tenaga putar dari poros
plopeller yang selanjutnya dipindahkan ke gigi ring.
9.
Collabsible
Komponen ini
berfungsi untuk menjaga kedudukan fron dan rier
10. Ring
Gear
Komponen ini
berfungsi sebagai penerus putaran dari drive gear ke pinion dan side gear.
11. Pinioan
Shaft
Komponen ini
berfungsi sebagai tempat dudukan pinion gear
12. Pinion
Gear dan Thurs Washer
Komponen ini
berfungsi membedakan putaran side gear kiri dan kanan saat kendaraan berbelok
dan washer berfungsi sebagai celah oli
13. Side
Gear
Komponen ini
berfungsi meneruskan putaran dari pinion gear ke axle shaft
14. Differential
Case
Differential
Housing berfungsi sebagai rumah dari semua komponen differential gear
15. Differential
Housing
Differential
housing berfungsi sebagai rumah dari semua komponen differential
BAB III
PENGUKURAN
3.1 Pemeriksaan Differential
v Pemeriksaan
Keoleng Ring Gear ( Run OUT Ring Gear) menggunakan Dial Indicator
ü Keolengan
Maksimal : 0,07 mm.
ü Hasil
pengukuran : 0,06 mm.
Masih bias
digunakan, Bila keolengan melewati batas maksimal gantilah roda gigi ring gear
v Pemeriksaan
Backlash Roda Gigi Ring menggunakan Dial Indicator
ü Backlash
STD : 0,13 – 0,18 mm
ü Hasil
pengukuran : 0,14 mm
Bagus
v Pemeriksaan
Backlash roda gigi samping, menggunakan dial indicator
ü Backlash
STD : 0,05 – 0,20 mm
ü Hasil
pengukuran : 020
Masih Bisa digunakan, Tapi sebaiknya
pasang cincin dorong yang tepat sebelum melewati batas
toleransi
toleransi
v Ukur
beban mula pinion penggerak dan roda gigi ring
1. Menggunakan
Kunci Momen ukur beban mula dari backlash antara pinion penggerakdan roda gigi
ring.
ü Beban
mula : 1,7 – 2,5 kg.
ü Hasil
pengukuran : 2,1 kg.
Bagus
2. Ukur
beban mula total tambahan beban mula pinion penggerak
ü Beban
Total STD : MAX 1,7 kg
ü Hasil
pengukuran : 1 kg
Bagus
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Defferential berfungsi meneruskan tenaga dari poros
propeler atau dari transmisi Ke final drive. Jadi apabila differential
mengalami kerusakan maka differential yang Saya bongkar saya menyimpulkan bahwa differential masih baik secara
visual sehingga masih dapat di gunakan .
C.SARAN
1. Perawatan differential sebaiknya
di lakukan sebulan sekali.
2. Penggantian differential ring gear and drive pinion
gear kita sebaiknya di lakukan di deler
3. Bearing yang mengancing drive
shaft ini harus di ganti kalau waktu membongkar tampak ada titik hitam atau
sudah berwarna kehitaman.